Sleepwear Bahan TENCEL™ vs Katun, Apa Perbedaan antara Dua Material Piyama dan Robe Ini?

Sleepwear Bahan TENCEL™ vs Katun, Apa Perbedaan antara Dua Material Piyama dan Robe Ini?

Anda mungkin sudah tak asing, atau minimal sudah pernah mendengarnya, bahan TENCEL™ yang digunakan sebagai material utama perlengkapan tidur seperti seprai, sarung bantal/guling, dan selimut. Di Indonesia, bahan ini dinilai sebagai bahan premium yang saat ini tersedia di pasaran.

Namun pernahkah Anda mendengar bahan TENCEL™ diproses menjadi piyama dan robe?


Bahan TENCEL™ yang pemrosesannya tergolong rumit dan ramah lingkungan, ternyata juga dapat diolah menjadi pakaian tidur atau baju santai di rumah. Berbeda dengan piyama atau robe bahan Katun, perbedaan utama TENCEL™ ialah ia sangat halus, silky sehalus sutra, dan sejuk.

Preferensi Anda mungkin berbeda, tapi mari kita sejenak mendalami bahan TENCEL™ yang memiliki banyak keunggulan.


Apa itu TENCEL™ yang jadi bahan utama sleepwear?

TENCEL™ adalah bahan kain ramah lingkungan yang dibuat dari serbuk kayu (pulp), yang kemudian diproses hingga membentuk serat kain. Serat ini disebut Lyocell.

Biasanya bahan TENCEL™ terbuat dari serat pohon jenis Eucalyptus dan Beech Wood yang diperoleh dari hutan industri, sehingga bahan ini tidak mengganggu ekosistem alami. Pohon yang ditebang akan digantikan oleh pohon lain yang dibesarkan di kawasan yang sama.

Satu alasan paling utama yang membuat TENCEL™ diakui paling ramah lingkungan adalah karena ia dibuat dari kayu bersertifikat. Proses produksinya pun menerapkan prinsip circular yang artinya berkelanjutan.

Apakah Katun tidak ramah lingkungan? Meskipun bahannya lebih populer

Bahan katun telah lama ditemukan jauh sebelum industri bahan eksis, tepatnya 5.000 BC. Bahannya diperoleh dari tanaman kapas dan hingga kini masih menjadi bahan paling banyak digunakan di dunia.

Secara umum, permukaan kain yang ada di sekeliling kita didominasi bahan katun, mulai dari pakaian, seprai, handuk, gorden, tas, lap, dan karpet.

Perbedaan bahan TENCEL™ dan Katun sebagai bahan utama sleepwear

1. Penyusutan dan kerutan

Seperti bahan kain pada umumnya, TENCEL™ juga cenderung menyusut seiring pemakaiannya. Namun tidak sebanyak kapas dan tidak separah wol.

Sementara itu bahan katun lebih mudah menyusut. Dengan perawatan yang benar maka kain bahan katun bisa lebih lama masa penggunaannya.

Kerutan pada bahan TENCEL™ bisa diatasi dengan menggosoknya dengan setrika uap (steamer), sedangkan bahan katun lebih bandel sehingga cukup digosok menggunakan setrika biasa pada suhu sedang atau panas.

2. Kemampuan daya serap

TENCEL™ lebih menyerap daripada kapas karena terbuat dari nanofibril, yang berarti serat atau filamennya sangat kecil. Sifat menyerap yang unggul ini menjadikan TENCEL™ pilihan yang sangat baik untuk kulit sensitif.

Kapas juga mampu menyerap keringat dan membiarkannya menguap. Seperti handuk berbahan katun yang berfungsi menghilangkan kelembapan di badan, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri.


Katun dapat menyerap hingga seperlima beratnya dalam air sebelum terasa basah.

3. Kenyamanan saat dipakai

Sebagian besar pelanggan kami menilai bahan TENCEL™ sangat nyaman dipakai. Sedangkan katun sangat nyaman digunakan di berbagai aktivitas.

Dari segi kelembutan, keduanya sama-sama lembut dan halus. Hanya saja karakteristik TENCEL™ lebih menyerupai sutra yang jatuh, sementara katun lebih solid.

Yang menjadi pembeda ialah bahan TENCEL™ memiliki sifat mampu beradaptasi dengan cuaca. Saat cuaca panas, akan terasa adem, apabila cuaca dingin, bahan TENCEL™ bisa beradaptasi menjadi lebih hangat.

Ini yang menjadi alasan mengapa Sleep Project menggunakan bahan TENCEL™ yang nyaman digunakan di negara beriklim tropis seperti Indonesia.

4. Ketahanan dan perawatan

TENCEL™ tidak lebih kuat tetapi sama awetnya dengan bahan katun. Bahan ini perlu perhatian khusus terutama dari segi pencucian, penjemuran, dan penyetrikaan.

Katun dinilai lebih kuat dan tahan lama, dan lebih kuat lagi saat basah, sehingga pencuciannya lebih fleksibel dan mudah disetrika dengan suhu yang berbeda.

5. Hypoallergenic dan antibakteri

Karena terbuat dari serat kayu, kain TENCEL™ pun teruji hypoallergenic sehingga aman dan cocok untuk pengguna yang memili kulit sensitif, eksim, maupun alergi tungau.

Hampir sama dengan TENCEL™, bahan katun terutama yang organik, sangat jarang menimbulkan reaksi iritasi di kulit penggunanya. Maka bahan ini aman untuk pengidap alergi.

6. Ramah lingkungan

Baik TENCEL™ maupun katun organik keduanya sama-sama dapat terurai secara hayati dan didaur ulang.

TENCEL™ adalah salah satu serat yang paling berkelanjutan karena dipanen dari sumber kayu bersertifikat dan sepenuhnya dapat dikomposkan dan terurai secara hayati.

Sementara katun tidak seluruhnya dapat didaur ulang menjadi pakaian baru dan sisanya menjadi limbah tekstil. Kualitas bahan katun mungkin lebih rendah setelah didaur ulang, maka tidak jarang itu biasanya dicampur dengan katun baru untuk menghasilkan sensasi kain yang sama seperti baru.

7. Harga

Bahan TENCEL™ jelas jauh lebih mahal daripada katun karena proses produksinya yang lebih rumit dan tanggung jawabnya terhadap lingkungan lebih besar. Harga yang lebih mesti Anda keluarkan demi kualitas dan kenyamanan yang lebih pula.

Jika harga piyama katun di pasaran mulai dari Rp100.000-Rp200.000, harga piyama TENCEL™ dapat mencapai dua hingga tiga kali lipatnya yaitu Rp400.000-Rp600.000.

Di Sleep Project, piyama TENCEL™ polos dijual  mulai dari Rp600.000, sedangkan piyama Premium TENCEL™ mulai dari Rp700.000.

Kesimpulan

Di era busana modern saat ini, bahan TENCEL™ telah mendapatkan perhatian yang layak karena semakin dilirik oleh desainer dan merek ternama. Tekstur, kualitas, dan kilaunya menjadi hal yang baru di mata konsumen terutama di Indonesia.

Bahan TENCEL™ patut diperhitungkan sebagai pesaing terkini bahan katun, yang mana bahan ini juga berada di tengah pilihan bahan lain seperti poliester, linen, dan rayon.

Share this Post