Insomnia: 10 Penyebab Susah Tidur dan Cara Mengatasinya

Insomnia: 10 Penyebab Susah Tidur dan Cara Mengatasinya

Susah tidur atau biasa disebut insomnia bisa terjadi pada siapa saja: muda atau tua, laki-laki atau perempuan, dan tanpa memandang letak tempat tinggal.

Gejala insomnia beragam, yang paling umum yaitu sering terjaga saat malam dan merasa kelelahan di pagi dan siang hari. Sementara itu, penyebabnya berbeda-beda di setiap kasusnya. Yang perlu Anda perhatikan adalah dampaknya yang berbahaya bagi kesehatan dan produktivitas.

Dalam tulisan ini, kami merangkum definisi insomnia, gejala, penyebab, dan solusi cara mengatasinya. Sebab faktanya, meskipun insomnia menyerang jutaan orang setiap harinya, ternyata ia bisa diatasi dengan cara yang tepat.

Apa itu insomnia?

Pengertian insomnia adalah kelainan tidur yang meliputi sulit memejamkan mata, sering terbangun pada malam hari, dan terbangun di saat badan masih membutuhkan waktu istirahat.


Dalam rilis Profil Kesehatan tahun 2018 dan 2019, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengategorikan insomnia sebagai masalah kesehatan jiwa, di samping demensia, gangguan kecemasan, depresi, psikotik, ketergantungan obat-obatan, hingga percobaan bunuh diri.

Insomnia tidak pandang usia karena hampir semua rentang usia berisiko mengidapnya. Berdasarkan rilis P2PTM Kemenkes, insomnia pun termasuk dalam 1 dari 8 gejala stres pada anak-anak. Jika tidak dicegah, bayi yang baru lahir pun bisa mengalami sulit tidur.

Gejala dan ciri-ciri Anda mengidap insomnia

Setidaknya ada enam gejala atau tanda insomnia jika Anda sering merasakan:

  1. Terbangun di tengah malam saat tidur.
  2. Melek di jam tidur.
  3. Sulit memejamkan mata hingga tidur walaupun badan merasa capai.
  4. Merasa letih atau lelah meskipun sudah tidur cukup.
  5. Merasa tidak bersemangat selama beraktivitas di luar jam tidur.
  6. Sulit berkonsentrasi saat bekerja maupun belajar.

10 Penyebab insomnia


Penyebab umum insomnia meliputi:

1. Berganti shift kerja, mengalami jet lag, atau menghadapi perubahan lain pada jam internal tubuh dan zona waktu.

2. Suhu kamar terlalu panas, dingin, berisik, atau tempat tidur yang tidak nyaman.

3. Merawat seseorang di rumah, sehingga fokus pikiran terbagi.

4. Latihan fisik terlalu berat hingga menimbulkan cedera

5. Mengalami teror atau mimpi buruk.

6. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau ekstasi.

Pada beberapa orang, stres atau masalah kesehatan mental menyebabkan langsung insomnia. Seseorang mungkin mengalami:

7. Depresi

8. Kecemasan

9. Gangguan bipolar

10. Skizofrenia

Beberapa kondisi kesehatan lain yang besar potensinya mengganggu pola tidur, meliputi:

11. Sindrom gelisah.

12. Tiroid yang terlalu aktif.

13. Apnea tidur, yaitu kondisi pernapasan hilang secara tiba-tiba.

14. Maag kronis atau penyakit refluks gastrointestinal, biasa disebut GERD.

15. Penyakit paru obstruktif kronik, yang dikenal sebagai PPOK atau COPD.

16. Sakit kronis lain yang tidak tertahankan.

Jenis-jenis insomnia

Secara umum, insomnia digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Insomnia jangka pendek, kondisi sulit tidur yang tidak berkepanjangan dan tidak terlalu sering terjadi.
  2. Insomnia kronis, kondisi susah tidur yang berjangkit terus menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jenis ini butuh penanganan medis profesional untuk penyembuhan menyeluruh.

Dampak atau pengaruh insomnia bagi seseorang

Insomnia berdampak langsung terhadap berkurangnya durasi tidur seseorang. Beberapa efek jangka pendek maupun jangka pendeknya antara lain (1) gangguan fungsi sosial, (2) penurunan kondisi fisik, (3) peningkatan potensi gangguan kejiwaan, (4) penurunan produktivitas kerja, dan (4) peningkatan potensi kecelakaan lalu lintas.

Penurunan durasi tidur sangat erat kaitannya dengan risiko obesitas (kegemukan), diabetes, dan penyakit jantung.

Cara mengatasi insomnia

Cara mengatasi insomnia sama seperti cara mengatasi susah tidur pada umumnya. Penanganannya bisa secara mandiri ataupun dengan bantuan profesional.

Insomnia kronis mungkin memerlukan obat resep, terapi pemulihan, dan jenis perawatan formal lainnya.

Bagi sebagian orang, mempraktikkan kebiasaan gaya hidup sehat dan kebersihan tidur yang baik dapat meringankan gejala insomnia dan membantu mereka tidur lebih nyenyak.


Langkah-langkah berikut bisa Anda terapkan agar tidak insomnia:

  1. Membatasi makan larut malam, berikan jeda sistem pencernaan untuk berpuasa.
  2. Membatasi atau meniadakan tidur siang, terutama di sore hari menjelang magrib.
  3. Membatasi konsumsi kafein, kafein, dan rokok tembakau di sore dan malam hari.
  4. Mengurangi paparan layar elektronik sebelum tidur. Tidak terbatas pada ponsel, televisi, dan komputer.
  5. Menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur di pagi maupun siang hari.
  6. Buat jadwal tidur yang konsisten yang mencakup waktu tidur dan waktu bangun yang sama setiap hari. Laksanakan secara disiplin.
  7. Gunakan kamar tidur yang nyaman, termasuk menggunakan kasur yang sesuai, seprai dan selimut yang enak digunakan untuk Anda beristirahat.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, semoga Anda dapat memahami definisi, gejala, penyebab, jenis, dampak, dan cara mengobati insomnia.



Untuk meningkatkan kualitas tidur Anda, Sleep Project Indonesia menyediakan paket seprai dan pakaian tidur berkualitas dari bahan premium yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman dan ramah lingkungan. Hubungi customer service kami untuk melihat katalog produk terbaru dan melakukan pemesanan.

Share this Post